Mengenal Dasar Excell
By
M FADHLI Z
Tugas Penerapan Komputer
0
komentar
Di dalam excell kita juga mengenal yang namanya baris, kolom, dan sel. Apa itu? dan, Apa perbedaannya? Baris diberi tanda berupa angka 1 sampai 1.048.576 secara vertikal atau biasa diartikan jumlah baris di Excel adalah 1.048.576 (Excel 2007 ke atas). Kolom adalah kolom di Excel yang di tandai dengan abjad A sampai denganXFD secara horizontal atau jika dijumlahkan ada sekitar 16.384 kolom. Sel adalah pertemuan antara baris dan kolom seperti misalnya Sel E5 artinya berada di kolom E dan dibaris ke 5, alamat sel ini akan terlihat dibagian Name Box, Name Box inilah yang menunjukan pada kita dimana posisi sel yang sedang aktif, seperti di bawah ini.
FUNGSI DALAM EXCELL
Salah satu keunggulan penggunaan aplikasi pengolah data yang satu ini adalah fungsi. Berbeda halnya dengan aplikasi pengolah kata seperti microsoft office word, yang hanya membuat data-data kasar saja tanpa secara khusus terdapat pengolahan data secara fungsional. Ada apa saja? Secara dasar ada beberapa fungsi yang harus kita kenal, yaitu :
1. Fungsi Sum
Fungsi Sum berguna sebagai fungsi penjumlahan. Caranya sangat sederhana, di suatu sel, buatlah rumus seperti pada gambar [=Sum(...]. Setelah itu, blok sel-sel yang mau dijumlahkan, dan "Enter".
2. Fungsi Average
Selanjutnya, mencari rata-rata. Seperti halnya penjumlahan, sediakan satu sel output fungsi. Ketik rumus (formula) rata-rata [=average(...], dan blok data angka yang ingin diratakan, seperti pada gambar di atas.
3. Fungsi Standar Deviasi
Standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan bagaimana sebaran data dalam sampel, dan seberapa dekat titik data individu ke mean – atau rata-rata – nilai sampel. Sebuah standar deviasi dari kumpulan data sama dengan nol menunjukkan bahwa semua nilai-nilai dalam himpunan tersebut adalah sama. Sebuah nilai deviasi yang lebih besar akan memberikan makna bahwa titik data individu jauh dari nilai rata-rata. Bagaimana fungsinya di excell?
Langkah-langkahnya sama halnya dengan mencari penjumlahan dan juga rerata data.
4. Fungsi if
Terlebih dahulu buat soft data, misalnya seperti di atas.
Contoh fungsi if yang digunakan adalah seperti di atas. Artinya, jika nilai pada sel f5 kecil dari 80, maka statusnya "Tidak Lulus", selain itu "Lulus".
Nah, terbukti data pertama berstatus lulus dikarenakan nilainya yang lebih dari 80.
Untuk selanjutnya, selama menggunakan fungsi yang sama, tinggal di drag formula pada g4 sampai point no. 6, seperti di atas.
5. Fungsi Vlookup
Buat data kasar sebelum dimasukkan formula, seperti di atas.
Masukkan Formula, misalnya (Kalau di atas) =VLOOKUP(J12;E5:G10;2;FALSE). Artinya, data output didasarkan atas data nama dengan patokan kolom E, F, dan G di batasan barisnya (yang dikunci baris dan kolom); serta diambil kolom 2.
Setelah "Enter", akan menghasilkan data seperti di atas. Sesuai dengan data patok, sehingga dapat dipastikan formula yang digunakan benar.
Langkah terakhir adalah drag tahan untuk 3 sel ke bawah.
6. Fungsi Hlookup
Sama seperti halnya memasang fungsi-fungsi sebelumnya, langkah awal adalah melengkapi data.
Setelah data lengkap, masukkan formula pada sel output.
Setelah "Enter", akan muncul nilai. Jika nilai sesuai dengan data patok, maka formula benar.
Langkah terakhir adalah nge-drag data.
Setelah mengenal fungsi-fungsi (dasar) di atas, satu hal yang perlu diperhatikan dan dipahami adalah penggunaan cell absolute. Cell Absolute biasanya sering digunakan dalam formula vlookup ataupun hlookup, tapi tidak menutup kemungkinan ini digunakan di tempat lain, hanya saja perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kreatifitas. Cell absolute adalah Absolute Reference, yakni ketika kita meng-copy rumus dengan menggunakan fill handle maka cell yang diabsolutkan tidak akan berubah.
0 komentar: